Transformasi Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober
1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan
oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu
Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank
Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing
bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan
perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi
selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan
perekonomian Indonesia.
Konsolidasi dan
integrasi
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan
proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor
cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah
gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua
jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu
prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah dengan mengganti platform
teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9core banking system yang berbeda dari 4
bank pendahulunya. Bank Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan
sistem-sistem dari platform yang terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana
sebesar US$ 200 Juta demi mengembangkan program untuk menggantikan core
banking platformsebelumnya agar sesuai dengan standar
perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank Mandiri telah menyediakan system
pengolahan data straigth-throughdan
interface yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai dengan visi kami, Bank Mandiri
memasuki segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki prospek tumbuh,
sekaligus berperan sebagai institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu,
Bank Mandiri berfokus pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel,
serta pembiayaan konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan
bersinergi dengan seluruh segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai
Bank Domestik Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam
langkah-langkah khusus dengan menumbuhkan pangsa pasar dominan di segmen yang
kami fokuskan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank
terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue
chip publik di Asia Tenggara ini akan diukur berdasarkan
kapitalisasi pasar.
Program Transformasi
Tahap I (2005 - 2009)
Ambisi Bank Mandiri yang ditetapkan
untuk 4 tahun ke depannya hanya dapat dicapai dengan mengubah organisasi kami
untuk dapat beradaptasi dengan dinamika dan pergerakan pasar. Di tahun 2005,
kami berkomitmen untuk menjalankan program transformasi selama 5 tahun untuk
membentuk Bank Mandiri menjadi Bank Multispesialis yang Dominan. Kami
menetapkanempat tema transformasi sebagai syarat utama: budaya, penjualan,
aliansi dan kontrol NPL. Bank Mandiri melakukan Program Transformasi dalam tiga
tahap, yaitu:
Tahap 1 (2006-2007)
Back on Track : Dalam tahapan ini,
fokus utama kami adalah merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan
di masa depan
Tahap 2 (2008-2009)
Outperform the Market :
Dalam periode ini, Bank Mandiri lebih menekankan ekspansi bisnis untuk menjamin
pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang
mampu melampaui target rata-rata pasar
Tahap 3 (2010)
Shaping the End Game :
Di tahap ini, Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi bank regional
terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan
peluang strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak
perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat
memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri
Proses transformasi yang telah
dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 ini secara konsisten berhasil
meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan berbagai
parameter finansial, diantaranya:
·
Kredit bermasalah turun signifikan,
tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005
menjadi 0,62% di tahun 2010.
·
Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh
sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di
tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga
melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai nilai budaya
untuk menjadi pedoman kerja pegawai. Bank Mandiri juga berhasil mencatat
sejarah dalam peningkatan kualitas layanan, yaitu menjadi service
leaderperbankan nasional dengan menempati
urutan pertama pelayanan prima selama empat tahun berturut-turut (tahun 2007,
2008, 2009 dan 2010) berdasarkan survey Marketing Research Indonesia (MRI).
Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam
penerapan Good Corporate Governance.
Peningkatan kinerja Bank Mandiri
mendapatkan respon positif oleh investor, tercermin dari meningkatnya harga
saham Bank Mandiri secara signifikan dari posisi terendah Rp 1.110 per lembar
saham pada 16 November 2005, menjadi Rp 6.300,- per lembar saham pada 30
September 2011, atau meningkat 33,6% per tahunnya berdasarkan rata-rata (CAGR).
Dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank Mandiri
meningkat sekitar 7 kali lipat, dari Rp 21,8 Triliun menjadi Rp 146,9 Triliun.
Program Transformasi
Tahap II (2010 - 2014)
Saat ini Bank Mandiri tengah
melaksanakan tahap transformasi lanjutan tahun 2010-2014, dimana kami telah
melakukan revitalisasi visi, yaitu "Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia
yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif". Sejalan dengan visi tersebut,
Bank Mandiri juga ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar
di Indonesia, yaitu di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan
mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap
menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%.
Bank Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada
tahun 2014.
Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri
menargetkan untuk masuk dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai
kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi
tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 - 2014 akan difokuskan
pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
Wholesale transaction
Bank Mandiri akan memperkuat leadership-nya dengan
menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan
yang holistik melayani institusi corporate & commercial di
Indonesia.
Retail deposit &
payment
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk
menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan
pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.
Retail Financing
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi
nomor 1 atau 2 dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan
persaingan di bisnis kredit perumahan, personal
loan, dankartu kredit serta menjadi salah
satu pemain utama di micro banking.
Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan
organisasi dan peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operation dan risk
management) untuk memberikan solusi layanan
terpadu. Disamping itu, Bank Mandiri didukung oleh Sumber Daya Manusia yang
handal, teknologi yang selaluupdate, penerapan
manajemen risiko dalam menjalankan bisnis secara seksama dan penuh
pertimbangan, serta penerapan Good Corporate Governance yang
telah teruji.
Pencapaian Bank
Mandiri
Hingga Desember 2011, total aset Bank
Mandiri telah mencapai Rp 551,9 Triliun, dimana jumlah ini berlipat ganda dari
total aset di tahun 2006 (sebesar Rp 267 Triliun), atau tumbuh 15,6% (CAGR).
Ini mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia. Kredit
Bank Mandiri juga tumbuh menjadi Rp 314,4 Triliun, meningkat 22% (CAGR) dari
kredit tahun 2006 yang sebesar Rp 118 Triliun. Sedangkan net profit kami tumbuh
menjadi Rp 12,2 Triliun, meningkat 28,3% (CAGR) dari tahun 2006 yang sebesar Rp
2,4 Triliun. Selain menjadi bank pemberi pinjaman terbesar di Indonesia (secara
konsolidasi), Bank Mandiri juga merupakan bank penyimpanan terbesar di
Indonesia dengan dana pihak ke tiga sebesar Rp 422,3 Triliun. Bank Mandiri juga
telah berhasil mempertahankan kualitas aset yang kuat, dibuktikan dengan nilai
Gross dan Net NPL Ratio yang masing-masing sebesar 2,21% dan 0,52%. Salah satu
momen penting dalam proses transformasi tahap 2 ini adalah suksesnya rights
issue pada Februari 2011 untuk memperkuat permodalan bank. Dengan ini, modal
Bank Mandiri telah mencapai Rp 62,7 Triliun, meningkat dari 48,9% tahun ke
tahun dan menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih gelar Bank
Internasional, sesuai dengan Banking Architecture atau Arsitektur Perbankan
Indonesia (API).
Kinerja Bank Mandiri juga didukung oleh
perusahaan-perusahaan anak yang memberikan kontribusi pendapatan signifikan,
yaitu sekitar 12% dari laba bersih konsolidasi Bank Mandiri. Kini Bank Mandiri
memiliki jaringan ATM terbesar, yaitu sejumlah 10.000 unit yang telah terpasang
dan tersebar di seluruh Indonesia. Ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank
terbaik dalam pelayanan selama 4 tahun berturut-turut dan menjadi perusahaan
yang paling terpercaya di Indonesia untuk Good
Corporate Govenance selama 5 tahun berturut-turut. Setelah memenuhi
berbagai persyaratan dari Bank Indonesia, Bank Mandiri kini berhak untuk
menyandang titel sebagai Bank Internasional yang telah beroperasi di sektor
perbankan regional dan siap menjadi bank panutan di Indonesia. Hal ini turut
didukung dengan visi kami untuk menjadi Lembaga Keuangan yang Paling Dikagumi
dan Paling Progresif di Indonesia.
Meningkatkan Sinergi
& Nilai dari Perusahaan Anak
Untuk mendukung berbagai segmen usaha kami serta
membangun budaya kerja berbasis kinerja yang kuat di seluruh organisasi, Bank
Mandiri menerapkan sistem organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU)
yang terdiri dari berbagai unit bisnis yang strategis. Unit bisnis strategis
ini akan bergerak sebagai generator penghasil profit pertumbuhan Bank Mandiri
di masa depan, sebagai inti dari perusahaan dan juga sebagai layanan fungsi
bersama. Bank Mandiri juga didukung oleh beberapa perusahaan anak untuk
meningkatkan performa unit-unit bisnis strategisnya, diantaranya Corporate
Banking, Commercial Business Banking, Micro & Retail Banking, Treasury
& International Banking serta Consumer Finance.
Bank Mandiri senantiasa mencari peluang bisnis yang saling menguntungkan guna
menciptakan sinergi, membangun aliansi sekaligus memperkuat bisnis pendukungnya
melalui perusahaan anak Bank Mandiri, diantaranya Mandiri Sekuritas yang bergerak
di bidang investment banking,
Mandiri AXA Financial Service yang bergerak di bidang asuransi, Bank Syariah
Mandiri yang bergerak di bidang perbankan syariah, Bank Sinar Harapan Bali yang
bergerak di bidang perbankan mikro dan Mandiri Tunas Finance yang bergerak di
bidang multi-finance.
Di tahun 2011, Bank Mandiri berhasil mengakuisisi Mandiri AXA General Insurance
(MAGI), yaitu perusahaan hasil kerjasama antara Bank Mandiri dan AXA Societe
Anonyme, untuk memperkuat penetrasi Bank Mandiri di bisnis asuransi umum.
Dengan memiliki berbagai perusahaan anak yang mendukung bisnis kami, Bank
Mandiri kini memegang peranan sebagai institusi finansial holding terkuat di
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar